Urin Analyzer merupakan satu alat medis, khususnya digunakan di laboratorium guna melakukan pemeriksaan terhadap kandungan zat kimia yang terdapat di dalam air seni atau disebut “Urin”. Ingin tahu lebih jauh tentang bagaimana tes kesehatan melalui urin, berikut ini pembahasan lengkap tentang alat kesehatan urin analyzer.
Dalam tubuh manusia, urin atau air seni merupakan sampah atau hasil sisa proses metabolisme dalam waktu tertentu. Urin juga merupakan salah satu bagian dari sistem Ekskresi alamiah yang normalnya akan terjadi pada manusia. Meskipun urin merupakan “sampah”, namun kandungan zat yang ada di dalamnya dapat bermanfaat untuk menganalisa beberapa kelainan proses metabolisme manusia.
Dari latar belakang tersebut kemungkinan alat Urin Analyzer dibuat dengan berbagai macam komponen sehingga dapat difungsikan untuk menganalisa zat – zat di dalam urin hingga diperoleh diagnosa medis terhadap satu penyakit yang diderita oleh pasien. Lalu apa saja bagian – bagian urin analyzer, prinsip kerjanya dan juga bagaimana proses pemeriksaan dilakukan ? Berikut ini ulasannya.
Bagian – Bagian Alat Urin Analyzer
Kalau kita melihat kategori alat – alat medis yang berfungsi sebagai alat diagnostic atau alat analyzer pasti tersusun dari berbagai komponen atau bagian – bagian penyusun. Seperti Urin Analyzer yang memiliki beberpa bagian – bagian penting. Secara umum, alat ini terdiri dari beberapa baian yang bisa kita lihat pada gambar berikut ini :
- LED
- Tes Pad Surface
- Detector
- Analog to Digital Converter
- Microprocessor
- Result
Gambar diatas menyajikan tentang beberapa komponen atau bagian alat Urin Analyzer secara garis besar dan umum. Diantara bagian – bagiannya yaitu adanya lampu LED Spectral Reflectance yang berfungsi untuk memancarkan cahaya dengan berbagai macam panjang gelombang. Kemudian ada juga tempat menaruh sample (strip urin), tentunya dengan mekanisme yang sistematis.
Kemudian ada detector yang berfungsi untuk mendeteksi sinar pantulan, selanjutnya ada modul (rangkaian) pengubah analog menjadi digital yang kemudian diolah oleh mikroprosesor seperti ditampilkan pada layar dan lain sebagainya. Dan kemudian hasilnya bisa dikeluarkan melalui printer thermal.
Cara Kerja Urin Analyzer
Diatas kita sudah melihat secara garis besar tentang gambaran umum komponen yang terdapat di dalam alat Urin Analyzer. Lalu sekarang bagaimana alur kerja atau prinsip kerja dan juga cara kerja alat ini sehingga dapat menghasilkan data tertentu. Mari kita kembali melihat gambar diatas.
Pada gambar tersebut secara tidak langsung juga sudah diterangkan mengenai bagaimana proses kerja Urin Analyzer dalam menganalisa sample sehingga menghasilkan data – data yang diinginkan. Yang perlu diketahui adalah, bahwa alat ini tidak secara langsung menggunakan sample berupa urin (air seni). Melainkan strip khusus yang telah dicelupkan terlebih dulu pada sampel urin tersebut.
Kemudian strip urin diletakan pada tray (wadah), sistem mekanik yang terdiri dari motor penggerak akan membawa strip masuk ke dalam alat. Kemudian cahaya LED memancar mengenai strip tersebut. Pantulan cahaya dari strip kemudian ditangkap oleh sistem detector yang terhubung pada sistem converter.
Cahaya pantul tersebut dengan intensitas yang berbeda – beda kemudian diubah menjadi data – data digital. Dari sini proses dilanjutkan dengan penamilan data hasil pengukuran pada layar LCD yang dijalankan oleh Mikroprosesor. Proses analisa diakhiri dengan pencetakan hasil melalui thermal printer.
Parameter Apa Saja Yang Bisa Diteliti Oleh Alat Ini
Saya sendiri tidak begitu paham mengenai apakah semua jenis dan merk alat Urin Analyzer memiliki parameter cek yang sama atau tidak. Namun dari beberapa alat yang saya rujuk seperti pada alat Urin Analyzer Mindray UA 600 memiliki kemampuan untuk menganalisa 11 parameter yaitu Urobilinogen, Ketone, Bilirubin, Darah, Nitrit, Protein, Leukosit, Gula/ Glukosa, Gravitasi Spesifik, pH dan juga Asam Askorbat.
Prosedur Pemeriksaan
Bagaimana apabila kita ingin melakukan tes Urin ? Untuk melakukannya anda bisa datang ke Rumah Sakit, Klinik atau juga Laboratorium Medis swasta atau pemerintah di mana saja. Namun biasanya prosedur ini dilakukan karena terdapat rujukan atau saran dari dokter untuk melakukan diagnosa lebih lanjut tentang penyakit tertentu.
Proses pemeriksaan dimulai dengan mengambil sample urin. Biasanya pasien diminta untuk melakukan puasa (tidak makan), atau tidak mengkonsumsi jenis makanan tertentu dalam waktu beberapa jam sebelumnya.
Baca juga : Mengenal alat Chemistry Analyzer
Setelah sample diambil, yang diletakan pada wadah khusus kemudian petugas lab mengambilnya untuk dilakukan analisa. Sample dimasukkan ke dalam tabung reaksi panjang agar semua surface (bidang) pada strip terkena sample urin. Setelah itu baru proses analisa dilakukan dengan menggunakan Urin Analyzer hingga menghasilkan sebuah data dengan beberapa parameter yang diuji. Dari sini, dokter akan menganalisa kembali dan menyimpulkan diagnosa tentang penyakit pasien.